Hohoho, berjumpa kembali, sesi kali ini akan dibahas mengenai manfaat buah zuriat untuk penderita kista 'Kista Tak Membuatku Menyerah untuk Punya Momongan' simak selengkapnya
Jakarta - Mempunyai anak merupakan dambaan hampir semua pasangan yang telah menikah. Tapi, kadang kala ihwal kebugaran kita bisa beres kendala ya, Bun. Misalnya aja sedia kista di tubuh sang istri.
Ini cerita seorang bunda bernama Tiwi. Setelah kawin 6 bulan dan benar berulang berencana punya anak, Tiwi didiagnosis kista
"Awalnya abdi agaknya nggak kenal kalau punya kista, akibat tiap haid abdi nyeri amat sangat dan era berhubungan akrab jua nyeri akibatnya abdi periksakanlah ke dokter. Nah, baru deh di situ ketahuan abdi kena kista endometriosis dan kata dokter harus di operasi," demes Tiwi era ngobrol dengan HaiBunda.
Memang, dokter bilang endometriosis bisa beres hambatan Tiwi punya anak. Untuk itu, Tiwi disarankan segera operasi untuk membawa kista endometriosisnya. Soalnya, dari pemeriksaan USG transvaginal diketahui saluran induk ovum Tiwi ketutup.
Namun, bilangan berbicara lain, Bun. Beberapa waktu kemudian, Tiwi dinyatakan hamil.
"Sempet asan tak asan banget, kistanya ngaruh ke bakal bayi belakang amit-amitnya ananda beres cacat alias apa, apalagi semasa hamil sering penciutan tapi sama dokter dikasih penguat kandungan sama vitamin," ungkap Tiwi.
Selama hamil, Tiwi nggak kurang ingat berjibun makan sehat seperti tomat, minum sari kurma, buah dada UHT alias kacang-kacangan dan makanan lain yang baik buat ibu hamil. Dia jua rutin kontrol untuk memeriksakan ihwal calon bayinya. Tidak sedia kata menyerah untuk Tiwi, dukungan suami benar-benar amat berfaedah buatnya.
"Suami aku kontributif banget, dokter bilang kista bakal pulih seperjalanan berkembangnya bakal bayi tinggal dari janinnya kuat alias nggak. Kalau bakal bayi kuat kista mati, akan tetapi bisa lagi pula akibat itu kontrol kehamilan era sedia kista perlu banget," kata Tiwi.
Memang ikhtiar nggak melibas hasil deh, Bun. Pas Tiwi melahirkan anak pertamanya, kistanya dinyatakan telah hilang. Bahkan, Tiwi melahirkan melalui persalinan normal dengan keadaan ananda yang sehat.
"Ketika usia kandungan 3 alias 4 bulan gitu, dokter udah nggak bahas kistanya berulang ya aku pikir udah ilang. Dan ketika melahirkan abdi kembali tanya sama dokter, katanya kistanya udah ilang," demes Tiwi.
Dirasakan Tiwi benar setelah lahiran nyeri haid yang sering beliau rasakan dulu telah tidak muncul. Sekarang, Bunda Tiwi telah punya dua ananda lho. Yang satu berusia 4 tahun dan satu berulang berusia 9 bulan.
Kalau kata Prof Dr dr Ali Baziad, SpOG(K) dari RS Cipto Mangunkusumo, sebanyak 30-50 bayaran wanita yang cecap endometriosis cecap gangguan kesuburan. Tapi, bukan berfaedah awewe yang didiagnosis endometriosis pasti tidak bisa punya anak. Soalnya, berjibun juga, Bun, awewe dengan endometriosis yang punya anak. Bahkan berkena hamil, nyeri akibat endometriosisnya berkurang. Namun ini bukan berfaedah endometriosis benih hilang era awewe hamil.
Dalam berjibun kasus masih belum diketahui benar kenapa awewe dengan endometriosis lebih sulit hamil. Banyak teori yang diajukan tapi masih berjibun yang belum terbukti nih, Bun. Beberapa teori itu antara lain:
1. Perlengketan pelvis mengaralkan pergerakan ovum ke tuba falopi
2. Telur yang berkualitas buruk
3. Bahan kimia yang diproduksi akibat endometriosis mengaralkan pergerakan ovum ke tuba falopi
4. Peradangan atas pelvis yang disebabkan akibat endometriosis merangsang produksi sel-sel yang menyerang jauhar dan memperpendek masa hidupnya
5. Telur tidak dilepaskan dari ovarium setiap bulan. Hal ini dikenal sebagai anovulasi yang jua bisa dialami awewe tanpa endometriosis.
(aml/rdn)
oke pembahasan tentang 'Kista Tak Membuatku Menyerah untuk Punya Momongan' semoga info ini menambah wawasan salam
tulisan ini diposting pada tag , tanggal 08-09-2019, di kutip dari https://www.haibunda.com/moms-life/20171211201231-68-11888/kista-tak-membuatku-menyerah-untuk-punya-momongan
Komentar
Posting Komentar